Biaya Wisata & Wisuda Siswa Sekolah Mencekik Leher Orangtua

Biaya Wisata & Wisuda Siswa Sekolah Mencekik Leher Orangtua
Menteri Pendidikan & Kebudayaan: Dokumentasi PPG Kemendikbud

"Biaya Wisata & Wisuda Siswa Sekolah Mencekik Leher Orangtua"

Ditulis oleh: Andy Tirta*

Pagi ini, seorang kawan yang rumahnya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, menelpon meminta aku menuliskan di medsos tentang beban berat bagi para orangtua siswa. 

Bahwa sekolah mewajibkan setiap siswa-siswi harus ikut ber-karyawisata atau berdarmawisata. Berpiknik. Piknik ke luar kota. Ke Bandung. Ke Bali. Atau entah kemana lagi.

Setiap orangtua harus merogoh kocek lebih dari sejutaan rupiah. Ini tentu amat memberatkan sebagian orangtua yang penghasilannya pas-pasan.

Sebagian orangtua terpaksa mencari pinjaman uang. Meminjam uang kesana kesini. Hutang pun menumpuk. Yang mesti dibayar. Atau dicicil. Beban hidup semakin memberat.

Kawan itu bilang dengan suaranya yang sedikit bergetar. Maklum kawan itu masuk kategori "wong cilik" yang berpenghasilan cilik. 

"Tolonglah buatkan tulisan dan sebarkan di media sosial supaya pemerintah tahu. Supaya menteri pendidikan mendengar. Supaya Presiden tahu. Supaya Negara hadir. Bahwa tidak semua orangtua siswa-siswi mampu membayar uang biaya untuk berpartisipasi pergi berwisata. Buat membayar SPP bulanan saja sebagian orangtua keteter. Kok masih dibebani biaya berkaryawisata atau berdharmawisata. Belum lagi biaya buat wisuda...." begitu disampaikan kawan itu diujung telpon. 

Bah! Siswa-siswi TK, SD, SMP, SMA, sekarang ini, jaman now, sudah pula pakai acara wisuda??? Buat apa??

Buat menggembirakan para siswa dan orangtua ataukah sekadar buat menambah tabungan para guru dan kepala sekolah??

Tidak bisakah Negara yang menggratiskan biaya berkaryawisata bagi seluruh siswa-siswi jika memang acara itu dianggap penting dan wajib??

Akhirnya, aku pun mengiyakan. Aku pun berjanji akan menuliskan keluhan atau complain dari para orangtua yang disampaikan oleh kawanku itu. Kawan itu berkata saat anaknya lulus SMA pun dia harus keluar uang berjuta-juta. Untunglah pas dia dapat rejeki. Tetapi, bagaimana dengan para tetangganya yang sebagian berpenghasilan pas-pasan bahkan banyak yang berkekurangan??

Dan inilah tulisannya. Saya akan sebarkan di medsos: WhatsApp, Facebook group, Instagram. Saya akan mention Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan tentu Bapak Presiden Joko Widodo yang kami sayangi.

#OrangMiskinTakBolehSekolah

#orangmiskintakbolehsakit

Jakarta, 31 Oktober 2023

Andy Tirta

Ketua Umum Barisan Pencinta Pancasila (SANTALA)